يتم التشغيل بواسطة Blogger.
RSS

ILMU KEPERAWATAN DASAR 111


LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT E-MAIL

Berikut ini adalah langkah langkah membuat email :
  1. Masukkan alamat webnya melalui mozilla atau internet explorer, pada panduan ini menggunakan mozilla

  2. Maka akan muncul jendela website yahoo.co.id sebagai berikut lalu klik daftar :

  3. Lengkapi Biodata Pribadi Anda pada Kotak Isian yang Telah Disediakan, seperti gambar berikut :

  4. Tentukan Kata Sandi (kata sandi berfungsi untuk membuka email anda nantinya) dan ID email (nama email anda, misal nama email yang anda pilih adalahanthrayuga, maka alamat emailnya menjadi anthrayuga@yahoo.co.id dibaca : anthrayuga[et]yahoo[dot]co[dot]id), seperti pada gambar berikut :



    dalam membuat email, anda harus mengingat nama email anda serta kata sandi anda, karena kedua hal tersebut akan selalu anda gunakan pada saat anda akan membuka email anda nantinya !!!
  5. Membuat kata Pertanyaan serta Jawaban Pertanyaannya. Hal ini perlu dilakukan untuk menanggulangi jika suatu saat nanti anda lupa kata sandi yang telah anda buat.


    Anda harus membuat atau memilih pertanyaan, dimana jawabannya yang akan selalu anda ingat !!
  6. Langkah membuat email selanjutnya adalah Tulis Ulang Kode Validasi pada Kotak isian yang Telah disediakan, Lalu Klik Buat Account Saya. Seperti terlihat pada Gambar Berikut :

  7. Jika Proses Pendaftaran Sukses, Maka akan Muncul Tampilan sebagai berikut :


    Selamat.... Anda sudah memiliki alamat email... EEiiiit tunggu dulu ada sebuah pesan konfirmasi dari yahoo di kotak email anda, silahkan anda klik Lanjutkanseperti terlihat pada gambar berikut :


    Maka akan muncul tampilan sebagai berikut :



    Setelah Mail di klik maka akan muncul jendela baru seperti berikut :



    Setelah Link Email Masuk diklik, akan muncul jendela baru sebagai berikut : 


    Untuk Melihat isi Email yang Masuk, Klik Judul Pesan. Setelah diklik Maka isi pesan yang masuk akan terlihat.
  8. Bila anda ingin keluar dari Email anda, maka klik Sign Out (Keluar), Seperti pada gambar berikut :




    Selamat..., Anda Sudah bisa membuat email dan Mampu Membuka Pesan yang Masuk Pada Email Anda..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bahaya Kopi Bagi Kesehatan



Bahaya kopi bagi kesehatanMenurut cerita, biji kopi awalnya ditemukan secara tidak sengaja oleh penggembala Etiopia. Kemudian mereka menjadikannya minuman “wajib” dalam upacara religius dengan maksud supaya seseorang bisa begadang sepanjang malam.
Dalam kaitan ini kafein, adalah alkaloid yang berperan melalui penghambatan fosfodiesterase, yang menyebabkan peningkatan level cyclic-nucleotida, yang selanjutnya memengaruhi sistem saraf pusat. Selain dapat diubah jadiobat stimulan, dan penghilang rasa sakit, kafein ini juga bisa diandalkan sebagai alternatif penurun berat badan. Itu lantaran kafein pintar membakar lemak dengan cara meningkatkan laju metabolisme.

Efek samping atau bahaya kopi

Laporan sebuah studi menyebutkan, 100 miligram kafein (sekitar secangkir kopi) dapat meningkatkan laju metabolisme 3-4 persen. Pada beberapa relawan dengan berat badan normal didapati, efek tersebut terlihat nyata 2,5 jam setelah mereka mengonsumsinya.
Meski demikian, para peneliti menyatakan bahwa pembakaran kalori yang distimulasi oleh kafein akan lebih baik jika disertai olahraga. Hal lain, ini pun bukan berarti dengan banyak minum kopi berarti bebas efek samping.
Dalam dosis berlebihan, antara 2-7 cangkir, kopi dapat menimbulkan kegelisahan, mual, sakit kepala, otot tegang, gangguan tidur, dan jantung berdebar, terkadang juga anoreksia. Sementara jika dosisnya lebih tinggi lagi (di atas 750 mg), akan muncul berbagai gangguan emosi dan indera, utamanya pendengaran dan penglihatan (http://www.caryacademy.org).

Bahaya kopi dalam jangka panjang

Sisi negatif kafein atau bahaya kopi tak bakal terasa sampai disitu saja. Serangkaian penelitian telah mengintip akibat jangka panjangnya.
Dalam Reader’s Digest edisi Desember 1994, diberitakan bahwa wanita yang mengonsumsi 300 mg kafein setiap harinya memiliki kesempatan 27 persen lebih rendah untuk hamil dibandingkan dengan mereka yang terbebas darinya. Meski mekanismenya belum diketahui pasti, sebuah hipotesis mengatakan, kemungkinan substansi ini dapat menurunkan level hormon—semisal estrogen— hingga memengaruhi ovulasi.
Walau kaitan antara kopi dan risiko terkena kanker belum jelas, beberapa studi memperkirakan kemungkinan kopi memengaruhi DNA dan meningkatkan risiko terkena kanker kandung kemih dan ovarian. Selain itu, minum kopi yang sangat panas dapat memberi efek kerusakan pada sel dalam mulut dan kerongkongan, yang jika dilakukan berulang kali dapat mencetuskan kanker pada bagian tersebut.
Dalam sebuah kesimpulan laporan lain disebutkan, wanita yang mengonsumsi 5-7 gr kafein per bulan (setara dengan dua cangkir kopi per hari) memiliki kemungkinan dua kali lipat terkena endometriosis daripada yang tidak mengonsumsi kafein.
Bahaya kopi lainnya adalah dalam hal “kemampuan” kafein membuang kalsium melalui urine, yang selanjutnya memerosotkan kekuatan tulang dan menjadikan tulang gampang patah. Studi Harvard mendapati, pada wanita pascamenopause yang mengonsumsi banyak kafein (lebih dari enam cangkir kopi per hari), risiko menderita patah tulang pinggul tiga kali lebih tinggi daripada yang tidak.
Namun studi pada hampir 1.000 wanita pascamenopause di California memperlihatkan bahwa, pada pengonsumsi sedang (dengan meminum paling sedikit segelas susu per hari) dapat menolong mengimbangi kehilangan kalsium yang disebabkan oleh kafein yang terdapat dalam dua cangkir kopi.
Supaya terhindar dari bahaya kopi seperti pada kejadian diatas, berhati-hatilah dengan kopi. Kita mungkin tidak serta-merta menghentikan kebiasaan ngopi sebab kafein dapat membuat “ketagihan”. Ketika dosis asupannya dikurangi, banyak “pencandunya” yang melaporkan terjadinya ketidakmampuan bekerja dengan baik, gelisah, mengantuk, dan sakit kepala. Dalam kasus yang ekstrem, malahan terjadi mual dan muntah.
Nah, bagaimana coffee mania ? Boleh ngopi tapi bijaksanalah, jangan sampai berlebihan. Rasa dan aroma kopi yang nikmat dan menggoda jangan sampai membuat kita terlena akan bahaya kopi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

5 Manfaat Daun Sirsak Untuk Kesehatan


Manfaat Daun Sirsak Untuk Kesehatan - Manfaat Daun Sirsak Untuk Kesehatan kini belum banyak orang yang mengetahuinya. Karena memang daun sirsak ini jarang ditemui di lingkungan masyarakat meskipun pohon sirsak terbilang cukup banyak. Sebagian orang menganggap bahwa manfaat daun sirsak ini bisa untuk mengobati sakit pinggang. Lebih dari itu sebenarnya manfaat daun sirsak untuk kesehatan sangat banyak sekali. Salah satunya yakni sebagai obat bayi saat mencret. Namun tentunya ada beberapa cara untuk menjadikan daun sirsak ini sebagai obat alami yang bisa menyembuhkan penyakit.
Manfaat Daun Sirsak

Berikut ini beberapa manfaat daun sirsak untuk kesehatan yang perlu anda ketahui.
1.    Untuk Pengobatan Penyakit Kanker : Rebus 10 lembar daun sirsak yang sudah tua kedalam 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas, minum 2 kali dalam sehari selama 2 minggu.
2.    Mengobati Sakit Pinggang : Rebus 20 lembar daun sirsak dengan 5 gelas air hingga mendidih dan tinggal 3 gelas, biarkan dingin lalu minum 1 kali sehari 3/4 gelas.
3.    Mengobati Bayi Mencret : Peras buah sirsak yang sudah masak lalu saring untuk mengambil airnya saja, berikan/minumkan pada bayi sebanyak 3-4 sendok makan hingga sembuh.
4.    Obat Ambeien : Peras buah sirsak yang sudah masak lalu ambil airnya sebanyak 1 gelas, kemudian minum airnya 2 kali sehari, pagi dan sore.
5.    Mengobati Bisul : Ambil 5 sampai 10 lembar daun sirsak yang masih muda lalu tempelkan ditempat yang terkena bisul hingga bisul mengering.
Nb : Manfaat daun sirsak dan cara mengobati penyakit dengan daun sirsak diatas sebaiknya ditanyakan dulu kepada dokter atau ahlinya. Agar tidak terjadi kesalahan dalam mengobati penyakit anda.

Manfaat daun sirsak untuk kesehatan
 diatas hanya beberapa saja dari sekian banyaknya manfaat daun sirsak. Selain daun sirsak ternyata buah sirsak juga mempunyai khasiat yang berguna untuk kesehatan. Salah satu manfaat buah sirsak yakni untuk mengobati batuk. Dan masih banyak lagi manfaat yang bisa didapatkan dari buah sirsak dan dunnya ini. Semoga informasi tentang manfaat daun sirsak untuk kesehatan kali ini bermanfaat untuk anda.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SUHU TUBUH


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................      i
KATA PENGANTAR ..............................................................................................     ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................    iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................     1
1.1        Latar Belakang ........................................................................................     1
1.2        Tujuan .....................................................................................................     2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................     2
2.1    Pengertian Suhu tubuh ............................................................................     2
2.2    Asal Panas Pada Tubuh Manusia  ...........................................................     3
2.3    Macam-Macam Suhu Tubuh ...................................................................     4
2.4    Sistem Pengaturan Suhu Tubuh ..............................................................     4
2.5    Mekanisme Ketika Suhu Tubuh Berubah ...............................................     5
2.6    Reseptor suhu .........................................................................................     6
2.7    Penyaluran Sinyal Suhu Tubuh Pada Sistem Saraf .................................     7
2.8    Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Tubuh ..............................................     8
2.9    Ganguan pengaturan Suhu Tubuh ..........................................................     9
2.10 Fisiologi Terkait Dengan Mekanisme Pengaturan Suhu..........................   12
BAB III PENUTUP....................................................................................................   14
1.1        Kesimpulan .............................................................................................   14
1.2        Saran .......................................................................................................   14
DAFTAR PUSTAKA










BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Suhu tubuh adalah suatu keadaan kulit dimana dapat diukur dengan menggunakan thermometer yang dapat di bagi beberapa standar penilaian suhu, antara lain : normal, hipertermi, hipotermi, dan febris.Suhu tubuh kita sering kali berubah-ubah tanpa kita tau sebab-sebabnya dan mekanismenya,dikarenakan hal tersebut dalam makalah ini kami akan membahas tentang mekanisme perubahan suhu tubuh.

1.2  Rumusan masalah
1.      Bagaimana  perubahan suhu tubuh yag terjdi pada  manusi?
2.      Bagaimana sistem dan mekanisme purubahan suhu tubuh?

1.3  Tujuan
1.      Menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang mekanisme perubahan suhu tubuh.
2.      Dapat mengetahui tentang asal panas suhu tubuh manusia, system pengaturan suhu tubuh, reseptor suhu, penjalaran sinyal suhu tubuh pada system saraf.
3.      Mengetahui tentang faktor yang mempengaruhi suhu tubuh serta gangguan suhu suhu tubuh.











BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Pengertian Suhu Tubuh
Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang dproduksi oleh proses tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar.adapun tempat pengukuran suhu tubuh:suhu inti yaitu suhu jaringan dalam relatif konstan seperti rektum, membran timpani, esofagus, arteri pulmoner, kandung kemiih dan suhu permukaan seperti kulit, aksila, oral. Rasa suhu mempunyai dua submodalitas yaitu rasa dingin dan rasa panas. Reseptor dingin/panas berfungsi mengindrai rasa panas dan refleks pengaturan suhu tubuh. Reseptor ini dibantu oleh reseptor yang terdapat di dalam system syaraf pusat. Dengan pengukuran waktju reaksi, dapat dinyatakan bahwa kecepatan hantar untuk rasa dingin lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan hantaran rasa panas.
Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Banyak faktor yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh. Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh. Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik (feed back) yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang terlalu panas, tubuh akan melakukan mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu inti tubuh telah melewati batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang disebut titik tetap (set point). Titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada 37°C. Apabila suhu tubuh meningkat lebih dari titik tetap, hipotalamus akan merangsang untuk melakukan serangkaian mekanisme untuk mempertahankan suhu dengan cara menurunkan produksi panas dan meningkatkan pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada titik tetap.
Dengan anestesi blok rasa dingin/panas dapat diblok sehingga objektif maupun subjektif rasa dingin dan panas dapat dipisah yaitu:
1.    Rasa suhu kulit yang tetap ( rasa suhu static )
Bila seseorang berendam di air hangat maka mula-mula rasa hangat akan dialami oleh orang tersebut. Lama-kelamaan rasa hangat tidak lagi dirasakan dan kalau ia keluar dari air dan masuk kembali maka ia akan merasakan hangat kembali. Hal ini terjadi karena suhu tubuh beradaptasi secara penuh terhadap suhu kulit yang baru. Adaptasi penuh ini terjadi pada uhu netral (suhu nyaman). Rasa hangat yang mantap akan dirasakan bila suhu berada di atas 36C dan rasa dingin dirasakan pada suhu 17C.
2.    Rasa suhu kulit yang berubah ( rasa suhu dinamik )
Pada pengindraan suhu kulit yang berubah tiga parameter tertentu. Suhu awal kulit, kecepatan perubahan suhu dan luas kulit yang terpapar tehadap rangsangan suhu. Pada suhu kulit yang rendah, ambang rasa hangat tinggi sedangkan untuk rasa dingin rendah. Bila suhu meninkat ambang rasa hangat menurun dan ambang rasa dingin meningkat. Kecepatan perubahan suhu berpengaruh terhadap timbulnya rasa panas/dingin. Luasnya daerah kulit yang terpapar juga berpengaruh pada rasa timbulnya panas/dingin.
3.    Titik rasa dingin dan panas
Pada permukaan kulit bagian-bagian yang peka terhadap rangsangan dingin dan panas terlokasi pada titik-titik tertentu. Kepadatan titik-titik rasa suhu lebih rendah dibandingkan dengan titik rasa raba/tekan. Titik rasa dingin lebih banyak dibandingkan dengan titik rasa panas. Kulit wajah daerah yang paling peka terhadap rasa suhu. Kepadatan titik-titik rasa dingin paling tinggi.

2.2    Asal Panas Pada Tubuh Manusia
Pembentukan panas (heat production) dalam tubuh manusia bergantung pada tingkat metabolisme yang terjadi dalam jaringan tubuh tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh:
1.      BMR, terutama terkait dengan sekresi hormon tiroid.
2.      Aktivitas otot, terjadi penggunaan energi menjadi kerja dan menghasilkan panas.
3.      Termogenesis menggigil (shivering thermogenesis); aktivitas otot yang merupakan upaya
4.      Termogenesis tak-menggigil (non-shivering thermogenesis) Hal ini terjadi pada bayi baru lahir.
Sumber energi pembentukan panas ini ialah brown fat. Pada bayi baru lahir, brown fat ditemukan pada skapula, aksila, dan area ginjal. Brown fat berbeda dengan lemak biasa, ukurannya lebih kecil, mengandung lebih banyak mitokondria, banyak dipersarafi saraf simpatis, dan kaya dengan suplai darah. Stimulasi saraf simpatis oleh suhu dingin akan meningkatkan konsentrasi cAMP di sel brown fat, yang kemudian akan mengativasi fosforilasi oksidatif di mitokondria melalui lipolisis. Hasil dari fosforilasi oksidatif ialah terbentuknya panas yang kemudian akan dibawa dengan cepat oleh vena yang juga banyak terdapat di sel brown fat. Brown fat ini merupakan sumber utama diet-induced thermogenesis. Pengeluaran panas (heat loss) dari tubuh ke lingkungan atau sebaliknya berlangsung secara fisika. Permukaan tubuh dapat kehilangan panas melalui pertukaran panas secara radiasi, konduksi, konveksi, dan evaporasi air. Radiasi ialah emisi energi panas dari permukaan tubuh dalam bentuk gelombang elektromagnetik melalui suatu ruang. Konduksi ialah perpindahan panas antara obyek yang berbeda suhunya melalui kontak langsung obyek tersebut. Konveksi ialah perpindahan panas melalui aliran udara/ air. Evaporasi ialah perpindahan panas melalui ekskresi air dari permukaan kulit dan saluran pernapasan saat bernapas. Keseimbangan panas (Silverthorn, 2004)

2.3    Macam – macam suhu tubuh
Macam-macam suhu tubuh menurut (Tamsuri Anas 2007) :
·       Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36°C
·       Normal, bila suhu tubuh berkisar antara 36 – 37,5°C
·       Febris / pireksia, bila suhu tubuh antara 37,5 – 40°C
·       Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 40°C
Berdasarkan distribusi suhu di dalam tubuh, dikenal suhu inti (core temperatur), yaitu suhu yang terdapat pada jaringan dalam, seperti kranial, toraks, rongga abdomen, dan rongga pelvis. Suhu ini biasanya dipertahankan relatif konstan (sekitar 37°C). selain itu, ada suhu permukaan (surface temperatur), yaitu suhu yang terdapat pada kulit, jaringan sub kutan, dan lemak. Suhu ini biasanya dapat berfluktuasi sebesar 20°C sampai 40°C.

2.4    Sistem Pengaturan Suhu Tubuh
Suhu tubuh adalah suatu keadaan kulit dimana dapat diukur dengan menggunakan thermometer yang dapat di bagi beberapa standar penilaian suhu, antara lain : normal, hipertermi, hipotermi, dan febris.
Suhu dapat di bagi, antara lain:
1.      Suhu inti (core temperature) Suhu inti menggambarkan suhu organ-organ dalam (kepala, dada, abdomen) dan C.°dipertahankan mendekati 37
2.      Suhu kulit (shell temperature) Suhu kulit menggambarkan suhu kulit tubuh, jaringan subkutan, batang tubuh. Suhu ini berfluktuasi dipengaruhi oleh suhu lingkungan.
3.      Suhu tubuh rata-rata (mean body temperature) merupakan suhu rata-rata gabungan suhu inti dan suhu kulit.
Pengukuran suhu tubuh
Ada beberapa macam thermometer untuk mengukur suhu tubuh:
1.      The mercury-in-glass thermometer
2.      The electrical digital reading thermometer
3.      A radiometer attached to an auriscope-like head (untuk pengukuran suhu timfani)

2.5    Mekanisme Tubuh Ketika Suhu Tubuh Berubah
1.      Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh meningkat yaitu :
a.       Vasodilatasi
Vasodilatasi pembuluh darah perifer hampir dilakukan pada semua area tubuh. Vasodilatasi ini disebabkan oleh hambatan dari pusat simpatis pada hipotalamus posterior yang menyebabkan vasokontriksi sehingga terjadi vasodilatasi yang kuat pada kulit, yang memungkinkan percepatan pemindahan panas dari tubuh ke kulit hingga delapan kali lipat lebih banyak.
b.      Berkeringat
Pengeluaran keringat melalui kulit terjadi sebagai efek peningkatan suhu yang melewati batas kritis, yaitu 37°C. pengeluaran keringat menyebabkan peningkatan pengeluaran panas melalui evaporasi. Peningkatan suhu tubuh sebesar 1°C akan menyebabkan pengeluaran keringat yang cukup banyak sehingga mampu membuang panas tubuh yang dihasilkan dari metabolisme basal 10 kali lebih besar. Pengeluaran keringat merupakan salh satu mekanisme tubuh ketika suhu meningkat melampaui ambang kritis. Pengeluaran keringat dirangsang oleh pengeluaran impuls di area preoptik anterior hipotalamus melalui jaras saraf simpatis ke seluruh kulit tubuh kemudian menyebabkan rangsangan pada saraf kolinergic kelenjar keringat, yang merangsang produksi keringat. Kelenjar keringat juga dapat mengeluarkan keringat karena rangsangan dari epinefrin dan norefineprin.
c.       Penurunan pembentukan panas
Beberapa mekanisme pembentukan panas, seperti termogenesis kimia dan menggigil dihambat dengan kuat.
2.      Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh menurun, yaitu :
a.       Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh
b.      Vasokontriksi terjadi karena rangsangan pada pusat simpatis hipotalamus posterior.
Piloereksi
Rangsangan simpatis menyebabkan otot erektor pili yang melekat pada folikel rambut berdiri. Mekanisme ini tidak penting pada manusia, tetapi pada binatang tingkat rendah, berdirinya bulu ini akan berfungsi sebagai isolator panas terhadap lingkungan.
c.       Peningkatan pembentukan panas
Pembentukan panas oleh sistem metabolisme meningkat melalui mekanisme menggigil, pembentukan panas akibat rangsangan simpatis, serta peningkatan sekresi tiroksin.

2.6    Reseptor Suhu
Setimulus dapat datang dari lingkungan luar salinitas, suhu udara, kelembapan,cahaya. Alat penerima rangsang reseptor,sedangkan alat penghasil tanggapan disebut efektor. Reseptor saraf yang paling sederhana hanya berupa ujung dendrit dari suatu sel syaraf (neuron) , tidak meliputi selubung / selaput myelin dan dapat di temukan pada reseptor rasa nyeri (free nerve ending) atau nociresetor.
Berdasarkan Lokasi Sumber Rangsang
1.      INTERORESEPTOR adalah reseptor yang berfungsi untuk menerima rangsang dari dalam tubuh.
2.      KHEMORESEPTOR adalah reseptor yang berfungsi memantau pH,kadar gula dalam darah dan kadar kalsium dalam cairan tubuh atau darah.
3.      EKSTERORESEPTOR adalah reseptor yang berfungsi menerima rangsang dari lingkungan di luar tubuh Reseptor penerima gelombang suara (pada alat pendengaran) dan cahaya (dalam alat pengelihatan).
4.      HUBUNGAN ANTARA RESEPTOR DENGAN EFEKTOR Dalam system syaraf,reseptor biasanya berhubungan dengan syaraf sensorik (AFFERENT) sedang efektor erat dengan syaraf motorik(EFERENT). Reseptor berfungsi sebagaipengubah energy, mengubah bentuk suatu energy menjadi bentuk tertentu. dan di dalam reseptor semua energy di ubah menjadi energy listrik dan selanjutnya akan membawa ke perubahan elektrolit sehingga timbul potensial aksi. Apabila suatu resektor menerima rangsangan yang sesuaimaka membrane reseptor akan mengalami peritiwa potensial aksi. Jika rangsangan yang diterima reseptor cukup kuat potensial reseptor yang timbul akan lebih kuat. Makin besar rangsangan yang di terima, makin besar pula potensial local yang di hasilkan sehingga dapat melampoi batas ambang perangsangan pada membrane potensial generator.

2.7    Penjaluran Sinyal Suhu Tubuh Pada Sistem Saraf
Pusat pengaturan suhu tubuh yang berfungsi sebagai termostat tubuh adalah suatu kumpulan neuron-neuron di bagian anterior hypothalamus yaitu: Preoptic area. Area ini menerima impuls-impuls syaraf dari termoreseptor dari kulit dan membran mukosa serta dalam hipotalamus. Neuron-neuron pada area peroptic membangkitkan impuls syaraf pada frekwensi tinggi ketika suhu darah meningkat dan frekwensi berkurang jika suhu tubuh menurun. Impuls-impuls syaraf dari area preoptic menyebar menjadi 2 bagian dari hipotalamus diketahui sebagai pusat hilang panas dan pusat peningkatan panas, dimana ketika distimulasi oleh area preoptic, mengatur kedalam serangkaian respon operasional yang meningkatkan dan menurunkan suhu tubuh secara berturut-turut. Termoregulasi adalah proses fisiologis yang merupakan kegiatan integrasi dan koordinasi yang digunakan secara aktif untuk mempertahankan suhu inti tubuh melawan perubahan suhu dingin atau hangat (Myers, 1984). Pusat pengaturan tubuh manusia ada di Hipotalamus, oleh karena itu jika hipotalamus terganggu maka mekanisme engaturan suhu tubuh juga akan terganggu dan mempengaruhi thermostat tubuh manusia. Mekanisme pengaturan suhu tubuh manusia erat kaitannya antara kerja sama system syaraf baik otonom, somatic dan endokrin. Sehingga ketika membahas mengenai pengaturan suhu oleh system persyarafan maka tidak lepas pula kaitannya dengan kerja system endokrin terhadap mekanisme pengaturan suhu tubuh seperti TSH dan TRH.

2.8    Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Tubuh
Setiap saat suhu tubuh manusia berubah secara fluktuatif. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai factor yaitu :
1.      Exercise
Semakin beratnya exercise maka suhunya akan meningkat 15 x, sedangkan pada atlet dapat meningkat menjadi 20 x dari basal ratenya.
2.      Hormon
(Thyroxine dan Triiodothyronine) adalah pengatur pengatur utama basal metabolisme rate. Hormon lain adalah testoteron, insulin, dan hormon pertumbuhan dapat meningkatkan metabolisme rate 5-15%.
3.      Sistem syaraf
Selama exercise atau situasi penuh stress, bagian simpatis dari system syaraf otonom terstimulasi. Neuron-neuron postganglionik melepaskan norepinephrine (NE) dan juga merangsang pelepasan hormon epinephrine dan norephinephrine (NE) oleh medulla adrenal sehingga meningkatkan metabolisme rate dari sel tubuh.
4.      Suhu tubuh
Meningkatnya suhu tubuh dapat meningkatkan metabolisme rate, setiap peningkatan 1 % suhu tubuh inti akan meningkatkan kecepatan reaksi biokimia 10 %.
5.      Asupan makanan
Makanan dapat meningkatkan 10 – 20 % metabolisme rate terutama intake tinggi protein.
6.      Berbagai macam factor seperti
Gender, iklim dan status malnutrisi.
7.      Usia
Pada saat lahir, mekanisme kontrol suhu masih imatur. Produksi panas meningkatseiring dengan pertumbuhan bayi memasuki masa anak-anak. regulasi suhu akannormal setelah anak mencapai pubertas.Lansia sensitif terhadap suhu yang ekstrem akibat turunnya mekanisme kontrolsuhu (terutama kontrol vasomotor), penurunan jumlah jaringan subkutan,penurunan aktivitas kelenjar keringat, penurunan metabolism
8.      Olahraga
Aktivitas otot memerlukan peningkatan suplai darah dan metabolisme lemak dankarbohidrat.
9.      Kadar Hormon
Suhu tubuh wanita lebih fluktuatif dibandingkan pria
10.  Irama sirkardiansuhu tubuh berubah secara normal 0,5-1 derajat Celcius selama periode 24 jam.suhu tubuh rendah antara pukul 01:00 dan 04:00 dini hari.
11.  Stres
Stress fisik dan emosi meningkatkan suhu tubuh melalui stimulasi hormonal dan persyarafan
12.  Lingkungan
Mekanisme kontrol suhu tubuh akan dipengaruhi oleh suku disekitar.
Walaupun terjadi perubahan suhu tubuh, tetapi tubuh mempunyai mekanisme homeostasis yang dapat dipertahankan dalam rentang normal. Suhu tubuh yang normal adalah mendekati suhu tubuh inti yaitu sekitar 37 0 C. suhu tubuh manusia mengalami fluktuasi sebesar 0,5 – 0,7 0 C, suhu terendah pada malam hari dan suhu tertinggi pada siang hari. Panas yang diproduksikan harus sesuai dengan panas yang hilang.
13.  Demam ( peradangan ).
Proses peradangan dan demam dapat menyebabkan peningkatan metabolisme sebesar 120% untuk tiap peningkatan suhu 10°C.

2.9    Gangguan Pengaturan Suhu Tubuh
Diantaranya disebabkan oleh:
1.      Demam
Demam merupakan mekanisme pertahanan yang penting. Peningkatan ringan suhu sampai 39°C meningkatkan sistem imun tubuh. Demam juga meruapakan bentuk pertarungan akibat infeksi karena virus menstimulasi interferon (substansi yang bersifat melawan virus).Pola demam berbeda bergantung pada pirogen. Peningkatan dan penurunan jumlah pirogen berakibat puncak demam dan turun dalam waktu yang berbeda.Selama demam, metabolisme meningkat dan konsumsi oksigen bertambah. Metabolisme tubuh meningkat 7% untuk setiap derajat kenaikan suhu. Frekuensi jantung dan pernapasan meningkat untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh terhadap nutrient. Metabolisme yang meningkat menggunakan energi yang memproduksi panas tambahan.
2.      Kelelahan akibat panas
Kelelahan akibat panas terjadi bila diaforesis yang banyak mengakibatkan kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan. Disebabkan oleh lingkungan yang terpajan panas. Tanda dan gejala kurang volume cairan adalah hal yang umum selama kelelahan akibat panas. Tindakan pertama yaitu memindahkan klien ke lingkungan yang lebih dingin serta memperbaiki keseimbangan cairan dan elektrolit.
3.      Hipertermia
Peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan ketidakmampuan tubuh untuk  meningkatkan pengeluaran panas atau menurunkan produksi panas adalah hipertermia. Setiap penyakit atau trauma pada hipotalamus dapat mempengaruhi mekanisme pengeluaran panas. Hipertermia malignan adalah kondisi bawaan tidak dapat mengontrol produksi panas, yang terjadi ketika orang yang rentan menggunakan obat-obatan anastetik tertentu.
4.      Heat stroke
Pajanan yang lama terhadap sinar matahari atau lingkungan dengan suhu tinggi dapat mempengaruhi mekanisme pengeluaran panas. Kondisi ini disebut heat stroke, kedaruratan yang berbahaya panas dengan angka mortalitas yang tinggi. Klien beresiko termasuk yang masih sangat muda atau sangat tua, yang memiliki penyakit kardiovaskular, hipotiroidisme, diabetes atau alkoholik. Yang termasuk beresiko adalah orang yang mengkonsumsi obat yang menurunkan kemampuan tubuh untuk mengeluarkan panas (mis. fenotiazin, antikolinergik, diuretik, amfetamin, dan antagonis reseptor beta-adrenergik) dan mereka yang menjalani latihan olahraga atau kerja yang berat (mis. atlet, pekerja konstruksi dan petani). Tanda dan gejala heatstroke termasuk gamang, konfusi, delirium, sangat haus, mual, kram otot, gangguan visual, dan bahkan inkontinensia. Tanda lain yang paling penting adalah kulit yang hangat dan kering.
Penderita heatstroke tidak berkeringat karena kehilangan elektrolit sangat berat dan malfungsi hipotalamus. Heatstroke dengan suhu yang lebih besar dari 40,5°C mengakibatkan kerusakan jaringan pada sel dari semua organ tubuh. Tanda vital menyatakan suhu tubuh kadang-kadang setinggi 45°C, takikardia dan hipotensi. Otak mungkin merupakan organ yang terlebih dahulu terkena karena sensitivitasnya terhadap keseimbangan elektrolit. Jika kondisi terus berlanjut, klien menjadi tidak sadar, pupil tidak reaktif. Terjai kerusakan neurologis yang permanen kecuali jika tindakan pendinginan segera dimulai.
5.      Hipotermia
 Pengeluaran panas akibat paparan terus-menerus terhadap dingin memengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi panas sehingga akan mengakibatakan hipotermia.
Tingkatan hipotermia
~ Ringan 34,6 - 36,5°C per rektal
~ Sedang 28,0 - 33,5°C per rektal
~ Berat 17,0 - 27,5°C per rektal
~ Sangat berat 4,0 - 16,5°C per rektal
Hipotermia aksidental biasanya terjadi secara berangsur dan tidak diketahui selama beberapa jam. Ketika suhu tubuh turun menjadi 35°C, orang yang mengalami hipotermia mengalami gemetar yang tidak terkontrol, hilang ingatan, depresi, dan tidak mampu menilai. Jika suhu tubuh turun dibawah 34,4°c, frekuensi jantung, pernapasan, dan tekanan darah turun. Jika hipotermia terus berlangsung, disritmia jantung akan berlangsung, kehilangan kesadaran, dan tidak responsif terhadap stimulus nyeri.
Kita dapat mengukur suhu tubuh pada tempat-tempat berikut:
1.      ketiak/ axilae: termometer didiamkan selama 10-15 menit
2.      anus/ dubur/ rectal: termometer didiamkan selama 3-5 menit
3.      mulut/ oral: termometer didiamkan selama 2-3 menit
Adapun suhu tubuh normal menurut usia dapat dilihat pada tabel berikut:
USIA
SUHU(DERAJAT CELCIUS)
3 Bulan
37,5°C
6 Bulan
37,5°C
1 Tahun
37,7°C
3 Tahun
37,2°C
5 Tahun
37,0°C
7 Tahun
36,8°C
9 Tahun
36,7°C
11 Tahun
36,7°C
13 Tahun
36,6°C
Dewasa
36,4°C
>70 Tahun
36,0°C

2.10Fisiologi Terkait Dengan Mekanisme Pengaturan Suhu
Bagian otak yang berpengaruh terhadap pengaturan suhu tubuh adalah hipotalamus anterior dan hipotalamus posterior. Hipotalamus anterior (AH/POA) berperanan meningkatkan hilangnya panas, vasodilatasi dan menimbulkan keringat. Hipotalamus posterior (PH/ POA) berfungsi meningkatkan penyimpanan panas, menurunkan aliran darah, piloerektil, menggigil, meningkatnya produksi panas, meningkatkan sekresi hormon tiroid dan mensekresi epinephrine dan norepinephrine serta meningkatkan basal metabolisme rate. Jika terjadi penurunan suhu tubuh inti, maka akan terjadi mekanisme homeostasis yang membantu memproduksi panas melalui mekanisme feed back negatif untuk dapat meningkatkan suhu tubuh ke arah normal (Tortora, 2000). Thermoreseptor di kulit dan hipotalamus mengirimkan impuls syaraf ke area preoptic dan pusat peningkata panas di hipotalamus, serta sel neurosekretory hipotalamus yang menghasilkan hormon TRH (Thyrotropin releasing hormon) sebagai tanggapan.hipotalamus menyalurkan impuls syaraf dan mensekresi TRH, yang sebaliknya merangsang Thyrotroph di kelenjar pituitary anterior untuk melepaskan TSH (Thyroid stimulating hormon). Impuls syaraf dihipotalamus dan TSH kemudian mengaktifkan beberapa organ efektor.
Berbagai organ fektor akan berupaya untuk meningkatkan suhu tubuh untuk mencapai nilai normal, diantaranya adalah :
1.      Impuls syaraf dari pusat peningkatan panas merangsang syaraf sipatis yang menyebabkan pembuluh darah kulit akan mengalami vasokonstriksi. Vasokonstriksi menurunkan aliran darah hangat, sehingga perpindahan panas dari organ internal ke kulit. Melambatnya kecepatan hilangnya panas menyebabkan temperatur tubuh internal meningkatkan reaksi metabolic melanjutkan untuk produksi panas.
2.      Impuls syaraf di nervus simpatis menyebabkan medulla adrenal merangsang pelepasan epinephrine dan norepinephrine ke dalam darah. Hormon sebaliknya, menghasilkan peningkatan metabolisme selular, dimana meningkatkan produksi panas.
3.      Pusat peningkatan panas merangsang bagian otak yang meningkatkan tonus otot dan memproduksi panas. Tonus otot meningkat, dan terjadi siklus yang berulang-ulang yang disebut menggigil. Selama menggigil maksimum, produksi panas tubuh dapat meningkat 4x dari basal rate hanya dalam waktu beberapa menit.
4.      Kelenjar tiroid memberikan reaksi terhadap TSH dengan melepaskan lebih hormon tiroid kedalam darah. Peningkatan kadar hormon tiroid secara perlahan-lahan meningkatkan metabolisme rate, dan peningkatan suhu tubuh. Jika suhu tubuh meningkat diatas normal maka putaran mekanisme feed back negatif berlawanan dengan yang telah disebutkan diatas. Tingginya suhu darah merangsang termoreseptor yang mengirimkan impuls syaraf ke area preoptic, dimana sebaliknya merangsang pusat penurun panas dan menghambat pusat peningkatan panas. Impuls syaraf dari pusat penurun panas menyebabkan dilatasi pembuluh darah di kulit. Kulit menjadi hangat, dan kelebihan panas hilang ke lingkungan melalui radiasi dan konduksi bersamaan dengan peningkatan volume aliran darah dari inti yang lebih hangat ke kulit yang lebih dingin. Pada waktu yang bersamaan, metabolisme rate berkurang, dan tidak terjadi menggigil. Tingginya suhu darah merangsang kelenjar keringat kulit melalui aktivasi syaraf simpatis hipotalamik. Saat air menguap melalui permukaan kulit, kulit menjadi lebih dingin. Respon ini melawan efek penghasil panas dan membantu mengembalikan suhu tubuh kembali normal. Skema Mekanisme Feedback Negatif Menghemat Atau Meningkatkan Produksi Panas Menurun.




BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Suhu tubuh adalah suatu keadaan kulit dimana dapat diukur dengan menggunakan thermometer yang dapat di bagi beberapa standar penilaian suhu, antara lain : normal, hipertermi, hipotermi, dan febris. Pengeluaran panas (heat loss) dari tubuh ke lingkungan atau sebaliknya berlangsung secara fisika. Permukaan tubuh dapat Kehilangan panas melalui pertukaran panas secara radiasi, konduksi, konveksi, dan evaporasi air. Alat penerima rangsang disebut reseptor,sedangkan alat penghasil tanggapan disebut efektor. Suhu tubuh dipengaruhi oleh exercize, hormone, system saraf, asupan makanan, gender iklim (lingkungan), usia, aktivitas otot, stress.

3.2  Saran
Sebaiknya kita selalu menerapkan cara hidup sehat,agar tubuh kita selalu sehat dan tidak mengganggu aktivitas kita sehari-hari,agar suhu tubuh selalu dalam keadaan normal dan dapat menyesuaikan dengn kondisi lingkungan sekitar kita.















DAFTAR PUSTAKA

Tortora, J.T., Grabowski, S.R. (2000). Principles of anatomy and physiology. (9th ed.). Toronto:

John Wiley & Sons, Inc _______(2000). Temperature regulation. Diambil pada 14 Februari 2006. dari

http://www.science.uwc.ac.za/physiology/temperatur/temperature.html Journal of Endocrinology. (2005). Hypothalamic hormon a.k.a. hypothalamic releasing factors. Diambil pada 14 Februari 2006 dari http://joe.endocrinologyjournals. org/cgi/content/full Journal of Endocrinology. (2005). Functional anatomy of hypothalamic homeostatic systems. Diambil pada 13 Februari 2006 dair

http://www.endotxt.org/neuroendo/neuroendo3b.html Myers, R.D. (1984). Neurochemistry of thermoregulation. The Physiologist,27, (1), 41-46



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS